Edi Junaedi Dan Nur Adni Sari adalah Pelaku utama Penipuan mengirim paket tertentu dari luar negeri dengan Modus kirimkan paket berisi uang Ratusan juta dolar, kini di buru polisi.
Sebelumnya, Edi Junaedi Dan Nur Adni sari menipu Erris Yelipele iming iming mengirimkan paket berisi Uang USD 250,000 Kemudian Erris yelipele Di suruh bayar dana Kustom untuk menebus barang di di bandara, dengan alasan barang tersebut di tahan oleh pihak bandara.
Akhirnya korban Erris yelipele mengirim uang sebesar Rp.8.500.000.00 Rekening BRI. 0529-01-018987-503 An EDI JUNAEDI untuk menebus barang di bandara, selain itu di minta lagi melalui rekening BSI,7257467362 an nur Adni Sari.
Selain itu Kapolres biak Numfor AKBP Ari Trestiawan, S.H, S.I.K, mengatakan, kami akan segera lacak keberadaan Nomor TLP dan rekening bank menemukan alamat dan segera proses penangkapan guna pertanggung jawabkan atas perbuatan mereka ujarnya.
Kapolres biar Numfor memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat Indonesia tetap waspada, Hati-hati jangan-jangan kalian sedang masuk ke jebakan modus penipuan baru.
Saat ini, mengirim barang dari luar negeri dapat dilakukan dengan mudah seiring dengan berkembangnya zaman. Hanya melalui HP dalam genggaman, semua bisa kamu lakukan untuk mendapatkan barang dari luar negeri.
Pengiriman barang dari luar negeri membutuhkan clearance (biaya beacukai dan biaya admin lainnya) agar barang tersebut bisa masuk ke dalam negeri. Pelaku memanfaatkan ini untuk meminta korban melakukan pembayaran clearance terlebih dahulu. Tidak hanya itu, pelaku memanfaatkan kurir palsu agar seolah-olah barang sedang dikirim ketempatmu. Tegasnya.
Ciri-ciri Penipuan Lewat Pengiriman Paket Luar Negeri:
Pelaku memiliki 2 bagian tugas. 1 sebagai orang yang modus ke target. 1 bertindak sebagai pemilik kurir palsu.
Biasanya pelaku akan melakukan pendekatan personal dengan modus berkenalan dengan target melalui sosial media Pelaku mengaku akan memberikan hadiah kepada target.
Setelah itu pelaku akan akan mengirimkan hadiah melalui kurir palsu dan mengirimkan resi palsu kepada target.
Selanjutnya, barang akan diberitakan telah sampai di Indonesia namun pihak kurir palsu mengaku tidak bisa mengirimkan barang karena membutuhkan pembayaran clearance. Kemudian, target akan diminta untuk mentransfer sejumlah uang ke akun pelaku untuk pembayaran clearance.
Setelah korban mentransfer sejumlah uang, pelaku akan pergi dan menghilang tanpa jejak. Di posisi ini, target akan kesulitan untuk melakukan verifikasi baik terhadap pihak kurir dan juga pihak bank yang menjadi penerima uang. Hal ini dikarenakan pengiriman uang bisa tersembunyi oleh batas negara sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memprosesnya. Setelah proses birokrasi antar 2 bank selesai, uang sudah diambil terlebih dahulu oleh si penipu. Huhu, berharap untung malah buntung.
Kapolres biak juga mengingatkan,Jangan mudah percaya pada hadiah, pastikan kebenarannya dengan meminta bukti konkrit.
Sebarkan informasi ini kepada orang-orang terdekatmu agar kamu dan mereka semua terhindar dari modus penipuan jenis ini. Selalu berhati-hati dalam menerima tawaran suatu barang. Jangan lupa selalu waspada
Kepolisian segera hubungkan Seluruh polri pulau Jawa hingga di tangkap para pelaku, dan polisi juga sudah kantongi identitas para pelaku, pungkasnya.
Hal keterangan ini dirangkum dan diterbitkan langsung oleh Media pada Kamis 10/10/2024.
(Tim Redaksi)
0Comments