Bekasi, Tribuntujuwali.com
Guna meningkatkan kualitas dan kuantitas kelompok usaha, serta meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM, PT. Migas Hulu Jabar ONWJ (MUJ ONWJ) bekerjasama dengan Yayasan Silaturahim Indonesia (YSI) menginisiasi program “UMKM Level up” untuk para usaha kecil di wilayah Kecamatan Muara Gembong, Kab Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Program “UMKM Level up” ini terdiri dari penyuluhan, pelatihan, serta akses relasi yang lebih baik bagi para pelaku UMKM kepada para stakeholder yang dapat mendongkrak pemasaran dan peningkatan kualitas produk, serta diperuntukkan bagi 10 kelompok UMKM yang lolos seleksi program.
Program UMKM Level up diluncurkan pada hari Kamis, 31 Oktober 2024 lalu bertempat di Sekolah Sungai Muara Gembong, Bekasi. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan MUJ ONWJ, Camat Muara Gembong, perwakilan lembaga pemerintahan yakni Kementerian Koperasi dan UMKM (Kemenkop), Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan & Perikanan (BBP3KP), Forum UMKM Kabupaten Bekasi, pemateri ahli dalam bidang pelaporan keuangan dan digital marketing.
Adapun kelompok usaha tersebut diantaranya adalah
Kelompok usaha “Sumber Rezeki” yang memproduksi keripik pisang “Lumba Belama Putri” yang memproduksi kerupuk ikan belo, Abon Ikan “Gemoy” yang memproduksi abon ikan bandeng, “Cinde Cina” memproduksi manisan pepaya,
“Bokor Emas” yang memproduksi emping tike“Dapur Ceria” yang memproduksi emping tike, “Dapur Ida” yang memproduksi kerupuk amplang, “Rumah Cemilan Gembong” memproduksi keripik gedebog pisang.
Direktur Operasional MUJ ONWJ Edi Alpian Chaniago memaparkan, dalam rangkan menjalankan amanat PP 54 tahun 2017 khususnya pasal 106, PT. Migas Hulu Jabar ONWJ (MUJ ONWJ) dengan bangga menyatakan komitmennya untuk mendukung peningkatan kualitas dan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah pesisir melalui program UMKM Level Up.
“Program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kami dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi kami, khususnya di wilayah pesisir yang memiliki potensi besar untuk berkembang,” papar Edi.
Edi menjelaskan, sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), MUJ ONWJ berfokus pada penguatan kapasitas UMKM melalui pemberian pelatihan, pendampingan, dan bantuan dalam meningkatkan kualitas produk serta memperluas akses pasar.
“Kami percaya bahwa UMKM adalah pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, terutama di daerah pesisir yang sering kali menghadapi tantangan dalam hal akses ke teknologi, pasar, dan pendanaan,” sahut Direktur Operasional MUJ ONWJ.
Program UMKM Level Up bertujuan untuk memberikan berbagai dukungan strategis diantaranya Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas, Akses ke Pasar dan Jaringan, Pemberdayaan Teknologi dan Inovasi, Bantuan Pendanaan dan Akses Keuangan melalui UMKM Level Up, MUJ ONWJ berharap dapat menjadi mitra strategis bagi UMKM di wilayah pesisir untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan pada akhirnya, mewujudkan kesejahteraan masyarakat pesisir yang lebih baik.
“Kami yakin bahwa dengan dukungan yang tepat, UMKM dapat menjadi roda penggerak ekonomi yang tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ungkap Edi Alpian Chaniago.
Selaku yang juga merupakan perwakilan dari TJSL MUJ ONWJ, Muhammad Farizan mengungkapkan, program Launching UMKM Level up ini sangat bagus dan sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM.
“Program ini sangat bagus, yang awalnya hanya sekedar beberapa kelompok sekarang bisa menjadi 9 kelompok. Insyaallah UMKM-UMKM binaan MUJ ONWJ bisa berkembang hingga ke mancanegara,” ucap Farizan.
Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga menciptakan peluang bagi para pemuda untuk berinovasi dan berkontribusi pada perekonomian daerah.
“Program ini sangat menarik, jarang anak muda yang semangat berpartisipasi pada pendampingan UMKM,” kata Bapak Edi Sudrajat selaku perwakilan dari BBP3KP.
Menurut Dadang Subagia selaku Kasi PMD, pendampingan UMKM, seperti program UMKM Level up ini berperan penting dalam menciptakan ekosistem kewirausahaan yang inklusif. Banyak peserta program yang berasal dari latar belakang yang kurang beruntung, namun melalui pendampingan ini, mereka dapat mengakses jaringan yang lebih luas dan memperluas pasar mereka.
“Dengan para pelaku UMKM berkumpul disana, kami berharap agar semua dapat melek digital dengan mengikuti perkembangan teknologi saat ini, dan semoga semua pelaku UMKM dapat selalu hadir dalam mengikuti segala pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Yayasan Silaturahim Indonesia,” harap Dadang.
Staf Kasi Ekbang Nuryaman menjelaskan bahwa dengan semakin banyaknya masyarakat yang terlibat dalam UMKM, maka harapan untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan menjadi semakin nyata. Pemberdayaan dan pendampingan ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
“Saya sangat mendukung program ini. Semoga kegiatan ini dapat menjadi pendorong kemajuan ekonomi masyarakat ke depan, dan semoga pelaku UMKM ini terus dapat dibina hingga mereka dapat bisa bergerak secara mandiri,” dukung Nuryaman.
Islahuddin, selaku Narasumber yang hadir menyampaikan materi pembinaan, mengatakan bahwa dengan dukungan yang kuat dan inovasi yang terus menerus, pendampingan UMKM ini telah membuktikan bahwa dengan keahlian dan semangat, para pelaku UMKM dapat mengubah nasib mereka.
“Para pendamping harus terus mendampingi para pelaku UMKM agar terus bisa meningkatkan kapasitas sesuai dengan yang mereka inginkan. Caranya dapat dengan dibuat semacam scaling up atau dioptimalkan atau ditingkatkan,” sebut Islah.
Program tersebut tentunya sangat didukung, baik oleh pemerintahan desa setempat,lembaga swadaya masyarakat, komunitas, dan lain-lain.
Contohnya harapan tersebut datang dari Suparto selaku Ketua RW 05 Kelurahan Desa Pantai Sederhana, Muara Gembong, Bekasi. Ia sangat mengapresiasi kegiatan UMKM Level up tersebut, dengan adanya konsistensi dari para pendamping dan juga para pemodal semoga dapat terus bisa mengembangkan UMKM yang dibangun oleh masyarakat kami, sehingga produk yang kami hasilkan bisa meningkatkan taraf hidup kesejahteraan warga.
Selain itu dukungan dan harapan juga disampaikan oleh Alpiah selaku pelaku UMKM Kenari, ia berharap kedepannya banyak lagi sosialisasi-sosialisasi terkait legalitas. “Karena banyak UMKM disini belum memiliki legalitas, dan harapannya semoga UMKM di Muara Gembong dapat bersaing dipasar lokal bahkan internasional,” ungkap Alpiah.
Yayasan Silaturohim Indonesia Menginisiasi Kelompok-Kelompok UMKM dalam Rangka Export Perdana China.
Yayasan Silaturohim Indonesia yang bekerja sama dengan PT. Golden Neo Spices melalui program UMKM Level Up, membuka peluang besar bagi pelaku UMKM binaannya untuk memasarkan produk mereka ke pasar internasional melalui ajang China International Import Expo (CIIE) 2024 yang berlangsung di Shanghai, Tiongkok, pada 5-12 November 2024.
CIIE adalah pameran dagang yang diadakan setiap tahun di musim gugur sejak tahun 2018 di Shanghai, Tiongkok. Ini adalah pameran tingkat nasional bertema impor pertama di dunia. Partisipasi pada acara tersebut bertujuan untuk membantu UMKM Indonesia memperkenalkan produk unggulannya di pasar global, serta membangun jaringan bisnis yang lebih luas. Program ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi UMKM untuk mengakses pasar ekspor dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di kancah internasional.
“Melalui CIIE 2024, kami ingin membuka jalan bagi UMKM-UMKM yang telah kami bina untuk menunjukkan kualitas produk mereka kepada pasar dunia.
Ini adalah kesempatan langka untuk memperkenalkan produk-produk kreatif dari Indonesia kepada masyarakat global,” ujar Ketua Yayasan Silaturohim Indonesia.
Pada hari ketiga acara CIIE 2024, Yayasan Silaturohim Indonesia yang bekerja sama dengan PT. Golden Neo Spices telah berhasil mendapatkan penawaran dalam jumlah besar berupa Abon Ikan yang diprediksi sebanyak 1-2 kontainer. Jumlah ini sangat besar sekali dan sangat membantu kelompok-kelompok UMKM program TJSL binaan PT. Migas Hulu Jabar ONWJ.
Jurnalis : Edo Lembang
0Comments