Mata Hati Tak Pernah Buta: Kakanwil Ditjenpas NTT Berbagi Kasih dengan Penyandang Tunanetra di UPTD Kesejahteraan Tuna Netra HIT Bia Kota Kupang

Dalam semangat kebersamaan dan kepedulian sosial, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Nusa Tenggara Timur (Kanwil Ditjenpas NTT) bersama seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Kota Kupang menggelar kegiatan berbagi kasih di Panti Tuna Netra HIT Bia, Senin (14/4). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61.

Kepala Kanwil Ditjenpas NTT, Maliki, beserta jajaran, disambut hangat oleh perwakilan UPTD Kesejahteraan Sosial Tuna Netra HIT Bia Kupang serta para penyandang tunanetra. Dalam sambutannya, Maliki menegaskan bahwa peringatan HBP bukan sekadar seremoni bagi insan pemasyarakatan, melainkan juga momentum untuk menebarkan cinta kasih dan empati, khususnya kepada kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.

"Anak-anakku yang terkasih, kehadiran kami di sini bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga penguatan bahwa kalian adalah orang-orang pilihan Tuhan yang sangat istimewa. Meski memiliki keterbatasan, kalian tetap bersemangat untuk belajar, berkembang, dan memaknai hidup ini dengan rasa syukur," ungkap Maliki penuh haru.

Kegiatan ini diisi dengan penyerahan bantuan sembako, hiburan, serta doa bersama. Selain menjadi wujud nyata empati sosial, kegiatan ini juga memperkuat peran pemasyarakatan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat.

Kepala UPTD Panti Kesejahteraan Sosial Tunanetra dan Karya Wanita, Elisabeth Mbeo, turut menyampaikan apresiasi atas kepedulian yang ditunjukkan oleh jajaran pemasyarakatan.

“Kami menyampaikan terima kasih yang tulus kepada jajaran Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan NTT atas kunjungan dan kepeduliannya kepada saudara-saudara kami penyandang tunanetra. Kehadiran Bapak/Ibu hari ini bukan hanya membawa bantuan materi, tetapi juga membawa semangat dan harapan baru bagi mereka. Semoga kolaborasi seperti ini terus berlanjut, karena perhatian dan kasih sayang seperti inilah yang membuat mereka merasa dilihat, dihargai, dan dicintai,” ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini para Kepala UPT Pemasyarakatan se-Kota Kupang, pegawai, serta perwakilan organisasi sosial penyandang disabilitas. Mereka menyambut positif dan mengapresiasi inisiatif yang mencerminkan wajah humanis pemasyarakatan.

Kegiatan ini menjadi simbol nyata bahwa semangat reformasi birokrasi dan transformasi pelayanan publik yang digaungkan oleh Kementerian Hukum dan HAM, khususnya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, terus diarahkan untuk menjadi lebih inklusif dan memberikan dampak langsung bagi masyarakat.

Dengan mengusung semangat "Pemasyarakatan PASTI Berdampak", jajaran Pemasyarakatan di Kota Kupang berkomitmen untuk menghadirkan pelayanan yang tidak hanya profesional, tetapi juga penuh kepedulian dan kasih.