Kambing Diracun, Rondo Tua dan Dua Anak Kecil di Arjasa Menjerit Minta Keadilan
Sumenep,Tribuntujuwali.com
Sebuah peristiwa memilukan mengguncang Dusun (salarak), Desa Pajennangger, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep. Enam ekor kambing milik seorang janda tua, Alwiya, ditemukan mati secara misterius. Dugaan sementara, kambing-kambing tersebut diracun oleh orang tak bertanggung jawab, Minggu, (06/07/2025).
Alwiya, yang hidup dalam kesederhanaan bersama dua anak perempuannya yang masih kecil. Setiap hari, ia hanya menggembala kambing demi menyambung hidup. Namun nasib berkata lain kambing-kambing yang menjadi satu-satunya harapan itu tewas secara tragis.
“Saya cuma punya itu, kambing-kambing itu satu-satunya harta kami,” ungkap Bu Alwiya saat ditemui awak media, dengan mata berkaca-kaca.
Merasa ada unsur kesengajaan, Alwiya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Balai Desa Pajennangger. Namun, mediasi yang difasilitasi oleh kepala desa tidak membuahkan hasil memuaskan, hingga akhirnya kasus ini dilanjutkan ke pihak kepolisian.
Yang membuat keadaan semakin mencurigakan adalah hilangnya bangkai kambing-kambing tersebut. Menurut keterangan Alwiya, bangkai ternak itu dibuang oleh seorang pemilik kebun MT (inisial), tempat di mana kambing-kambing itu ditemukan mati.
“Kami ingin menguburkan sendiri kambing-kambing itu, tapi bangkainya sudah dibuang tanpa sepengetahuan kami. Kenapa tidak diberi tahu? Ini menimbulkan kecurigaan besar bagi kami,” tutur Bu Alwiya dengan nada kecewa.
Sikap MT yang membuang bangkai tanpa konfirmasi memperkeruh suasana. Bagi keluarga miskin seperti Alwiya, kematian enam kambing bukan hanya kerugian materi, tapi juga pukulan mental dan ekonomi yang sangat dalam.
“Kami ini orang kecil. Tidak punya apa-apa. Tolonglah, kepada penegak hukum—berikan kami keadilan. Jangan biarkan suara kami tenggelam karena kami tidak punya uang atau kuasa,” ucapnya lirih.
Peristiwa ini memicu keprihatinan masyarakat sekitar. Banyak yang menyayangkan tindakan tidak manusiawi yang dilakukan terhadap hewan ternak, serta mendesak aparat untuk mengusut kasus ini secara transparan dan adil. (*)
0Comments