Bupati Banggai Siaga, Rakyat Siuna Menanti: Janji Tegas atau Sekadar Sensasi?
BANGGAI, Sulteng, Tribuntujuwali.com
01/08/2025. Enam perusahaan tambang nikel di Desa Siuna, Kecamatan Pagimana, kini berada di ujung tanduk.
Alih-alih membawa kesejahteraan, kehadiran mereka justru memicu gejolak sosial dan lingkungan yang kian meresahkan.
Bupati Banggai, Amirudin, akhirnya turun gunung dengan pernyataan keras: akan menindak tegas dan berjanji membawa masalah ini langsung ke kementerian terkait di Jakarta.
Namun, apakah janji ini akan menjadi aksi nyata atau hanya manuver politik yang kembali menguap?
Selama ini, masyarakat Desa Siuna terus berjuang melawan dampak negatif dari aktivitas pertambangan. Mulai dari dugaan ketidaksesuaian izin, konflik lahan, hingga dampak lingkungan yang merusak, masalah ini seolah tak pernah berujung.
Pertemuan Bupati Amirudin dengan jajaran Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) Pagimana dan perwakilan perusahaan menjadi momen krusial. Dalam pertemuan tersebut, terungkap sejumlah fakta mengejutkan.Dugaan Izin Bermasalah,Banyak perusahaan yang beroperasi tanpa mengantongi izin lengkap, atau bahkan diduga melanggar batasan izin yang ada.
Hal ini memunculkan pertanyaan besar. bagaimana pengawasan dari pihak berwenang selama ini?Warga Desa Siuna merasa hak-hak mereka diabaikan.
Pertambangan yang merambah wilayah desa dan sengketa lahan kian memperdalam luka.
Ancaman Lingkungan: Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas tambang menjadi bom waktu. Tanpa penindakan serius, ekosistem di sekitar Desa Siuna terancam hancur.
Menyikapi temuan-temuan ini, Bupati Amirudin tidak segan melontarkan ultimatum. "Kalau ada yang bermasalah, kita tindak tegas, kita cabut izinnya. Kita tidak peduli itu perusahaan siapa," tegasnya.
Pernyataan ini disambut baik, namun masyarakat juga menuntut lebih dari sekadar kata-kata.
Puncaknya, Bupati Amirudin menyatakan akan segera bertolak ke Jakarta untuk menemui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Langkah ini diharapkan menjadi jalan keluar, namun publik skeptis. Berapa banyak janji serupa yang telah dilontarkan, namun pada akhirnya tidak ada perubahan signifikan?
Masyarakat Desa Siuna tidak butuh janji manis. Mereka butuh keadilan dan tindakan nyata. Bola panas kini berada di tangan Bupati Amirudin.
Akankah ia membuktikan janjinya dengan menindak tegas perusahaan-perusahaan nakal ini, ataukah masalah ini akan kembali menjadi angin lalu?
Kita tunggu saja, apakah kunjungan ke Jakarta nanti akan membawa angin segar bagi rakyat kecil atau hanya menambah deretan janji kosong.
(Pimpinan redaksi)
0Comments