TMMD Ke-113, Kodim 0113/Gayo Lues Berikan Penyuluhan Pertanian Bagi Petani


Gayo Lues, Tribuntujuwali.com
 -  Masih dalam rangkaian kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-113 Kodim 113/ Gayo Lues menyelenggarakan penyuluhan pertanian kepada warga Kampung Sangir, Kecamatan Dabun Gelang, Kabupaten Gayo Lues. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu (30/05/2022) di Posko TMMD 113 

Sebagai pemateri Kodim 0113/GL bekerja sama dengan Dinas Pertanian melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Dabun Gelang.

Narasumber yang telah hadir diantaranya adalah Sukri dari PPL Kampung Sangir, Asanusi Irwansyah PPL Kampung Pangur, dan Junijar, SP PPL Kampung Uning Gelung di Kecamatan Dabun Gelang yang telah mempersiapkan materi sosialisasi tentang budidaya tanaman padi.

Sukri mengatakan, penyuluhan ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan supaya dapat diterapkan petani dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga bila ada kendala dengan budidaya tanaman padi dapat segera diselesaikan masalahnya.

Sukri melanjutkan, karena di Kampung Sangir masyarakatnya mayoritas bersawah (tanaman padi) maka inti sosialisasi dikhususkan bagaimana cara mengolah lahan hingga pemanenan padi agar mendapatkan hasil panen yang maksimal 
 
Sukri menyarankan agar memilih bibit yang berkualitas agar membelinya di toko saja dan jangan berharap dari bantuan pemerintah karena itu belum tentu bagus. Bibit padi direndam terlebih dahulu dengan air garam dengan dosis 1 bungkus kecil untuk 2 liter air. Benih direndam selama satu hari satu malam kemudian tiriskan juga selama satu hari satu malam, selanjutnya baru disemai.

Untuk mengukur dosis garam sudah sesuai atau belum air rendaman garam di uji coba dengan telur. Apabila telur dalam rendaman air garam mengapung berarti dosis sudah pas. Benih yang direndam kondisinya tenggelam itu yang diambil untuk bibit, sedangkan yang mengapung itu di buang.

"Setelah usia semai 12-21 hari baru ditanam di lahan sawah. Jangan terlalu banyak bibit yang ditanam, cukup 3 batang saja agar tunas baru banyak muncul," ujar Sukri.

Sebelum ditanam cek PH tanah terlebih dahulu, bila kita tabur pupuk banyak pun tanaman tidak bagus artinya ada masalah dengan PH tanah. PH tanah yang baik berkisar 5-7, dibawah 5 PH tanah terlalu asam dan di atas 7 tanah terlalu basa.

Sukri menerangkan, sebelum padi ditanam beri kapur pertanian terlebih dahulu untuk menetralisir keasaman tanah. 

"Untuk meningkatkan 1 poin ph tanah butuh 2 ton/hektar. Contoh, ph tanah 5, untuk dinaikan 1 poin menjadi 6 butuh 2 ton pupuk kapur pertanian/hektar," lanjutnya. 

Adapun pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea, KCL, SP36, Dolomit, dan SS. takaran pupuk untuk per hektarnya adalah Urea 200-250 kg. SP36 150 kg/hektar, KCL 50-75 kg/hektar untuk sekali tanam tergantung kondisi lahan sawah. Pemupukan pertama 0-7 hst, efektif nya 5 hari, pupuk kedua 21-25 hst, boleh pupuk ketiga diberikan pada 45-50 hst namun untuk pupuk ketiga cukup pupuk urea saja, tergantung kondisi tanaman. 

"Jangan ditanam bibit dari padi hasil panen (F2), karena hasil panennya akan menurun dan waktu panen akan menjadi lebih lama," tutup Sukri. 

Sementara itu Asanusi Irwansyah menjelaskan tentang pengendalian hama dan gulma tanaman padi. Baik tata cara perawatan hingga pengaplikasian obat gulma dan hama yang baik.

"Menanam padi itu menggunakan sistem 3 tepat, yaitu tepat waktu tepat cara, dan tepat dosis. Dan apabila ada permasalahan dasar dengan tanah dibantu dengan pupuk kompos dan organik agar tanah menjadi lebih baik," ujar Asanusi. ***
(Eric@)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال