Rwanda The World Bank Kemendesa Di Desa Sukajaya Sukatani Purwakarta

Rwanda The World Bank Kemendesa Di Desa Sukajaya Sukatani Purwakarta

Purwakarta, Tribuntujuwali.com 
Umur Desa Sukajaya hingga kini telah mencapai usia 44 tahun, Desa Sukajaya yang dulu masih dalam satu wilayah dengan Desa Sukatani, yang pada tahun 1979 silam terjadi pemecahan wilayah dengan menempuh jalur musyawarah. 

Desa sukajaya pada saat awal pemekaran masih sebagai daerah yang tropis dan perbukitan, jauh sebelum adanya kawasan industri, sehingga dari tahun ke tahun Desa Sukajaya mengalami kemajuan, termasuk dalam peningkatan kesejahteraan.

Tidak terkecuali dengan tingkat kemiskinan yg sudah mulai berkurang, hingga kini dari tertinggal, berkembang, maju dan akhirnya menjadi Desa Mandiri di tahun 2023 dewasa ini.
 
Hal tersebut, kini telah membuat perhatian dari wilayah lain, terlebih dari mancanegara, seperti Negara Rwanda yang pada hari ini datang ke desa Sukajaya Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta untuk belajar atas keberhasilannya menjadi Desa Mandiri. Rabu (11/10/2023).


Kadatangan para tamu dari Negara Rwanda bersama Kementrian Desa Ke Desa Sukajaya karena ketertarikan atas keberhasilan Desa Sukajaya menjadi Desa yang mandiri, terlebih Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Sukajaya yang berhasil menciptakan Penghasilan Asli Desa (PAD) Guna menjadi penopang kesejahteraan.

Bukan hal yang mudah bagi Nirwan, Sosok Kepala Desa Milenial untuk merubah menjadi Desa Mandiri, namun dirinya akui hal itu dapat dicapai karena terciptanya kebersamaan yang solid dari seluruh elemen yang ada di Desa Sukajaya.

Yang paling utama adalah Dengan memperhatikan indeks pembangunan desa terlebih dahulu, terlebih mendata tingkat kemiskinan diwilayah, yang kemudian ciptakan kerjasama dari tingkat Rt, rw dan masyarakat, untuk bersama sama memajukan Desa, dengan selalu mengutamakan Pendidikan, Peningkatan Ekonomi serta kesejahteraan wilayah. 

Tidak hanya itu saja, Keberadaan Karangtaruna Desa Sukajaya hadir sebagai penopang kinerja Desa, terutama dalam mengangkat Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Wilayahnya, sekaligus berikan wadah untuk MUI, RT dan RW guna menciptakan komunikasi bersama seluruh warga, mengingat Karangtaruna selalu bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Dalam acara tersebut, pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan para tamu dari Rwanda telah dijawab dengan penuh perhitungan dan pengalaman, sehingga para tamu mendapatkan seluruh jawaban yang dipertanyakanya.

Dan menurut salahsatu tamu, semua ilmu yang telah didapat dari Indonesia khusunya Desa Sukajaya, akan coba mereka terapkan di Negaranya yakni Negara Rwanda.

Nirwan kemudian jelaskan hal terpenting dalam memacu agar desa menjadi Desa yang Mandiri, yakni dengan megusahakan perputaran ekonomi di desanya tidak keluar dari wilayah, sehingga perputaran ekonomi Yang ada di Desa saling menguntungkan satu sama lain.

Dalam acara Rwanda The world Bank Kemendesa Di Desa Sukajaya telah dihadiri beberapa tokoh penting, yakni unsur Muspika, Ketua DPC APDESI Kabupaten Purwakarta Tatang Taryana, para Kepala Desa Kecamatan Sukatani, hingga PJ Bupati Purwakarta yang diwakilkan, serta para Tamu lainya yang hadir dalam acara.

Banyak hal yang dibahas dalam pertemuan itu, dari mulai bagaimana cara untuk kembangkan ekonomi, cara bekerjasama dengan industri yang ada diwilayah, pembuatan Peraturan Desa (PERDES) yang selaras dengan Aturan Negara serta banyak lagi yang lainya.

Acara di akhiri dengan saling memberikan produk dari masing-masing guna dijadikan kenang-kenangan, agar dapat selalu mengingat satu sama lainya dimasa yang akan datang, dan para tamu dari Rwanda berharap kegiatan tersebut adalah bukan kegiatan yang terakhir kalinya.

(Ramaldi)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال