Tpd9BSW5TUzlBSd5GUAlGfr6Td==
Warga Desa Abbanuange Resah Akibat Ganguan Air PDAM, Komunikasi dari Pihak Terkait Dipertanyakan

Warga Desa Abbanuange Resah Akibat Ganguan Air PDAM, Komunikasi dari Pihak Terkait Dipertanyakan

Table of contents
×


Tribuntujuwali.com
SOPPENG - Masyarakat Desa Abbanuange menghadapi kesulitan akibat gangguan pasokan air PDAM yang telah berlangsung selama dua hari. Terhentinya aliran air tanpa pemberitahuan resmi memicu keresahan dan keluhan dari warga yang merasa terabaikan oleh pihak penyedia layanan.


Seorang warga, Rudi salah satu biro pengawasan DPP APKAN RI mengungkapkan bahwa gangguan air ini sangat menghambat aktivitas sehari-hari. "Kami bergantung sepenuhnya pada air PDAM untuk kebutuhan seperti mandi, memasak, dan mencuci. Kalau air mati, kami bingung harus bagaimana. Biasanya, ada pemberitahuan kalau ada perbaikan, tapi kali ini tidak ada kabar sama sekali," katanya.


Keluhan serupa juga disampaikan oleh seorang ibu rumah tangga. Ia mengatakan bahwa tidak adanya komunikasi resmi dari PDAM membuat warga merasa tidak dihargai. "Kami ini pelanggan, harusnya kalau ada masalah diberitahu. Setidaknya kami bisa bersiap, seperti menampung air atau mencari alternatif lain," ujarnya dengan nada kesal.


Desakan Warga untuk Transparansi

Gangguan distribusi air ini mengundang kritik tajam terhadap manajemen PDAM, terutama dalam hal transparansi dan komunikasi dengan pelanggan. Warga mendesak pihak terkait untuk segera memberikan penjelasan resmi mengenai penyebab terhentinya pasokan air dan upaya yang dilakukan untuk memperbaikinya.


"PDAM ini kan pelayanan publik, harusnya mereka peka terhadap kebutuhan masyarakat. Kalau ada kendala teknis atau perbaikan, minimal beri kami informasi, jangan sampai kami dibiarkan menunggu tanpa kepastian," ujar Henra, tokoh masyarakat setempat.


Pentingnya Air Bersih bagi Kehidupan Warga

Kebutuhan akan air bersih sangat vital, terutama bagi warga pedesaan yang tidak memiliki banyak alternatif sumber air. Beberapa warga terpaksa mencari air di sumur atau membeli air galon untuk kebutuhan darurat, yang tentu saja menambah beban ekonomi mereka.


"Sumber air alternatif di desa ini terbatas, dan tidak semua orang mampu membeli air setiap hari. Kami sangat berharap pihak PDAM segera mengambil tindakan nyata," ungkap Ani, seorang warga lainnya.


Tuntutan Penyelesaian Cepat

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak PDAM mengenai gangguan yang terjadi. Warga berharap PDAM segera menyelesaikan masalah ini dan meningkatkan komunikasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.


"Harapan kami sederhana, air segera mengalir kembali, dan PDAM lebih profesional dalam menangani keluhan pelanggan," tegas Herman.


Masyarakat Desa Abbanuange kini menunggu langkah konkret dari PDAM untuk memastikan kebutuhan air bersih mereka kembali terpenuhi dengan baik.


(Shandi)

0Comments