Lebak, Banten, Tribuntujuwali. Com
Pekerjaan pembangunan penanganan longsor di ruas Jalan Nasional III wilayah Kecamatan Cilograng Desa Cireundeu menuai sorotan warga dan Aktivis Lebak. Hal ini disebabkan saluran drainase di tepi jalan tertutup oleh sisa pembuangan coran dari aktivitas proyek, sehingga dikhawatirkan menghambat aliran air saat hujan, Kamis (30-10-2025).
Salah satu warga Desa Cireundeu menyampaikan kekhawatirannya. “Kalau dibiarkan, air hujan tidak bisa mengalir dengan lancar dan bisa menyebabkan genangan di jalan, apalagi sekarang kondisi hujan setiap hari. Kami harap pihak proyek segera membersihkannya karena bekas coran tersebut sudah mengeras hingga lebih dari 50 meter yang drainasenya tertutup oleh coran,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Rizwan Comrade Aktivis Lebak Selatan membenarkan adanya laporan dari masyarakat terkait kondisi drainase yang tertutup. “Kami sudah menerima keluhan warga dan akan segera melaporkan hal tersebut dengan pihak pelaksana pekerjaan agar dilakukan pembersihan. Drainase sangat penting untuk menjaga kelancaran air dan mencegah banjir di sekitar jalan nasional, apalagi kondisi tanah tersebut rawan longsor” jelasnya.
"Saya berharap agar setiap kegiatan pembangunan memperhatikan aspek lingkungan dan kebersihan, sehingga hasil proyek benar-benar bermanfaat bagi masyarakat tanpa menimbulkan dampak negatif, dan kalau memang pihak kontraktor membiarkan hal tersebut saya selaku warga masyarakat Desa Cireundeu dan sekaligus pengamat sosial akan melaporkan ke pihak terkait, "tegas Rizwan Comrade.
Dari proyek yang diduga asal-asalan ini, kita patut curiga bahwa pelaksana proyek tidak profesional dalam melaksanakan proyek yang begitu besar ini. Proyek yang dibangun untuk penganan longsor ini, namun menutup drainase oleh buangan coran, dikhawatirkan ada longsor susulan.
Saya akan melayangkan surat laporan ke Kementerian PU melalui Dirjen Bina Marga, karena proyek yang begitu besar namun dikerjakan tidak memperhatikan aspek lingkungan.(Tim/*)
0Comments